Posted by : Unknown Senin, 24 Februari 2014





Ku letakkan secangkir kopi hangat di sebelahku, kurasakan angin malam ini sepoi-sepoi menyentuh wajahku, sembari meminum kopi yang masih hangat ku lihat beberapa pasangan muda mudi lewat di depan ku, walaupun hanya lewat aku bisa merasakan kemesraan mereka. "Ah ini malam minggu" itulah yang ada di fikirkanku.
 

Seperti malam² minggu sebelumnya, malam minggu kali ini aku nikmati seorang diri, aku sering menghabiskan malam minggu di kantor, duduk di terasnya sambil ngehitungin orang pacaran yang lewat.
 

"Sudah ada 7 pasangan yang lewat" gumamku dalam hati, ku nyalakan satu batang rokok kesukaanku, "huufff" ku hembuskan asap rokok dan ku pandangi langit malam ini, ada banyak bintang yang muncul dan menunjukkan cahayanya yang indah menandakan bahwa malam ini cerah "ah sial" pikirku "kenapa tidak hujan badai saja agar yang jalan sama pacarnya bisa kebasahan dan kesambar petir".
 

Aku tersenyum kecil mengingat perkataanku tadi, ada-ada saja. Ku hisap kembali rokok yang ada di tanganku lalu ku hembuskan secara berlahan, mataku kembali menatap langit yang penuh bintang lama ku memandang sampai akhirnya terbesit sebuah pertanyaan yang akhir² ini sering menggangguku, sampai kapan aku terus sendiri..

Yeah, sudah lama aku mengarungi hidup tanpa hadirnya seorang kekasih, ya kira-kira semenjak PKI baru di bubarkan, errr... becanda ding. Sekitar 2 tahun lebih aku menjomblo, dan salah satu musuh terbesar bagi para jomblo adalah kesepian. Ya, satu kata yang singkat tapi bisa membuat galau para jomblo 1 negara.

Sepi, sendiri, aku benci. Itulah yang sering gue rasakan, sepi di sini bukan berarti aku gak punya keluarga dan sahabat, aku punya banyak sahabat dan kalo lagi ngumpul rasa sepi itu sedikit menghilang, akan tetapi ketika kegembiraan ngumpul bareng berakhir dan mereka pada balik kerumah masing² rasa sepi itu kembali muncul.

 

"Manusia tidak akan bisa menang melawan rasa kesepian" -gaara

 

KOSONG, itulah yang hati ini rasakan, seperti ada sebuah lubang di hati yang tidak bisa di isi oleh sahabat atau bahkan keluarga. Ya, sebuah lubang yg hanya bisa di isi oleh seseorang yang mau mencintaku apa adanya. Entah kapan orang tersebut akan muncul, hanya Tuhan yang tau.

Kembali kunikmati kopi yang mulai mendingin, mataku memandang nanar kedepan melihat kendaraan yang mulai ramai lalu lalang. Pikiranku mulai melayang-layang membayangkan indahnya jika memiliki seorang pacar. Bisa dapet perhatian, kasih sayang, dan cinta. Belum lagi kalau lagi ngambek-ngambekan dan di akhiri dengan pelukan minta maaf dan berjanji gak bakal ngulangin kesalahan yang sama. Bibirku sedikit tersenyum membayangkan semua keindahan itu, "ah sungguh bodoh jika ada seorang lelaki yang menyianyiakan pasangannya, di saat banyak fakir asmara yang membutuhkan, dia malah asik menyakiti".


Hidup ini memang pilih kasih, mereka yang terlahir dengan penampilan lebih baik juga sering kali bernasip baik dalam hidup. Kalimat itulah yang tiba-tiba muncul di pikiranku, ku nyalakan lagi sebatang rokok dan ku hisap dalam-dalam, entah mengapa mata ini menjadi sayu dan mengeluarkan air yang mulai mengalir di pipiku. Ya, aku menangis, menangisi hal yg bahkan tidak aku fahami, menangisi kesepian yang terus menemaniku, seakan enggan beranjak pergi dari hidupku.


 

"Aku berhenti berharap, hingga waktu datang gelap, hingga nanti suatu saat, tak ada cinta ku dapat" - berhenti berharap/sheila on 7

 

Ku usap air mata yang membasahi pipi, "hhuufff" kembali ku hembuskan asap rokok dari mulutku sekedar untuk menenangkan diri. fyi aja nih sejujurnya aku tipe orang yang periang suka ngeguyon walaupun banyak guyonan yang garing bwehehehehe.
tapi itu hanya alasan klise, aku hanya ingin menutupi rasa sepi yang ada di hati. Karna se-humorisnya seseorang pasti bakal menangis jika hatinya merasa sakit.


 

"Mungkin kutemui cinta sejati, saat aku hembuskan nafas terakhirku, mungkin cinta sejati memang tak ada dalam kehidupan ini"-arjuna/Dewa19

 

Kulihat jam yg ada di pergelangan tangan kiriku "ah sudah larut malam" ucapku, ku habiskan kopi yg sedari tadi dingin, rasanya berubah menjadi hambar, se hambar kisah cintaku. ku ambil handphone dan ku buka twitter, sejenak ku terdiam lalu menuliskan beberapa kalimat di akun twitterku "terkadang aku butuh seseorang yang mau memelukku, setidaknya aku bisa bersandar di bahunya untuk melepas semua beban yang ada di pikiran ini", ku tekan tombol send untuk mengirim updatetan twitku, aku menghela nafas sejenak lalu masuk ke dalam kantor.
 


"Luka fisik memang mengeluarkan darah, mungkin terlihat sakit, tapi seiring berjalannya waktu sakitnya akan hilang. Kalau di obati, sembuhnya akan cepat. Tapi yang merepotkan adalah luka di hati, tak ada yang lebih sulit di sembuhkan selain itu. Luka di hati kalau tak di obati ada kemungkinan takkan sembuh selamanya. Hanya ada satu yang bisa menyembuhkan luka hati, hanya saja ini adalah obat yang merepotkan hanya bisa di dapatkan dari orang lain yaitu prasaan cinta" - yashamaru





Sebuah curahan hati dari seorang jomblo, di ketik dalam keadaan sadar
23 februari 2014
muhammad iqbal



#AkuRapopo (乃˘⌣˘)乃 

Leave a Reply

Silahkan Tulis komen anda di sini :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.
Selamat Datang Mblo

FOLLOW EAA KAKAK

Posts Sesat Gue

Total Pengunjung Sesat

- Copyright © 2013 Cerita Si Jomblo -Robotic Notes- Designed by Johanes Djogan -